International Science and Invention Fair 2023
Siswa SMA Immanuel Pontianak raih medali emas dengan menyisihkan peserta-peserta dari 27 negara di International Science and Invention Fair (ISIF) 2023 yang digelar di Universitas Udayana, Bali pada 7 hingga 11 November.
ISIF 2023 (International Science and Invention Fair) merupakan lomba yang diadakan IYSA (Indonesian Young Scientist Association). Pada tahun ini lomba ISIF yang ke-5 diadakan di Bali, Universitas Udayana pada tanggal 7-11 November 2023. Terdapat sebanyak 685 tim dari 28 negara dan sebanyak 421 tim yang mengikuti lomba secara daring (online) dan 264 tim mengikuti lomba secara luring (offline). SMA Kristen Immanuel mengirimkan dua tim untuk bertarung dalam lomba secara luring (offline) dan kedua-duanya berhasil mendapatkan medali emas. Hal ini tidak terlepas dari usaha dan kerja keras dari semua tim dan guru pembimbing sekolah yang berjuang untuk mengharumkan Kalimantan Barat dan Indonesia di dalam kancah perlombaan Internasional tersebut.
Adapun judul penelitian pertama tim SMA Immanuel adalah: Utilization of Croton (Codiaeum variegatum) Leaves as Mosquito Larvicide dengan tim yang terdiri dari Calvin Clien, Joshua Christantio, Sonia Victoria, Xaveria P. Hanoki, Ziecarlvio G. Layritz dengan guru pembimbing Julianto, S.T.
Penelitian ini meningkatkan fungsi dari daun Croton (Codiaeum variegatum) yang selama ini hanya digunakan sebagai daun hias dan pengobatan tradisional menjadi solusi untuk mengatasi penyebaran penyakit akibat nyamuk khususnya demam berdarah yang sedang banyak saat ini.
Penelitian kedua Tim SMA Immanuel berjudul Utilization of Corn Silk as Chitosan Nanoparticles Using Ionotropic Gelation Method in the Development of Antibacterial Natural Liquid Soap dengan tim yang terdiri dari Gracefelice Simon, Jeryes, Kezia T. Imanuela, Louise L. Nuban, Steven W. Khowroland dengan pembimbing Ardyansyah Ibraham, S.Pd., M.Si.
Penelitian ini memanfaatkan rambut jagung yang selama ini dibuang menjadi sabun antibakteri dengan teknologi nanopartikel. Sebelumnya tim ini sampai perlu mengganti judul sebanyak 3 kali agar dapat memenuhi standar lomba internasional. Dukungan sekolah sangat luar biasa dalam menyalurkan potensi, minat, dan bakat dari peserta didik dengan memberikan kesempatan untuk fokus pada penelitian tersebut. Pendidikan di SMA Immanuel yang selama ini bukan saja mengajarkan siswa dalam segi akademik saja namun juga pembentukan karakter peserta didik menjadi pribadi yang teguh, pantang menyerah, dan memiliki daya juang yang tinggi telah mengantarkan tim ini mencapai keberhasilannya.