Retret Guru dan Staf SDK Immanuel II

Foto Berita 496
10/04/2025
SD 2, Kegiatan

Pertumbuhan kerohanian di Sekolah Kristen Immanuel tidak hanya diperuntukkan bagi para siswa, tetapi juga bagi para pendidik yang bernaung di dalamnya. Pada tanggal 3-4 April 2025, guru dan staf SDK Immanuel II berkesempatan untuk mengadakan retret dengan mengusung tema "Growing Spiritually", yang dilaksanakan di Rumah Retret St. Johanes Paulus II, Anjongan. Selama dua hari guru dan staf diajak untuk menyendiri, merenungkan firman Tuhan, dan berdoa dalam diam kepada Tuhan menggunakan metode SSP (Silence, Solitude, Prayer). Bersyukur untuk kehadiran dua pembicara, yakni Ibu Elisa Silalahi dan Bapak Kaleb Heresta, yang menyampaikan berkat melalui firman Tuhan bagi guru dan staf SDK Immanuel II.

Kegiatan retret dibagi ke dalam beberapa sesi, yang dimulai dari sesi pembukaan, sesi pertama hingga ketiga, serta kegiatan "Sacred Pathways". Di akhir masing-masing sesi juga diselipkan aktivitas pendukung bagi setiap guru dan staf untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Hari pertama dimulai dengan sesi pembukaan "The Meditation of My Heart", di mana pembicara mengungkapkan hati sebagai pusat kehidupan; pemikiran, emosi dan perasaan, serta spiritual individu, yang menunjukkan bahwa bagaimana individu menjalani kehidupannya berasal dari hatinya. Pada sesi ini peserta diajak untuk merenungkan bagaimana keadaan hati masing-masing, lalu mendoakan pergumulan dalam hati kepada Tuhan. Pada sesi yang pertama "Unlock Your True Identity", pembicara menekankan bahwa faktor psikologis individu juga memengaruhi kepercayaan kepada Tuhan, yakni bagaimana individu menyadari identitasnya akan memengaruhi cara ia berelasi dengan Tuhan. Peserta diajak untuk merenungkan bagaimana selama ini masing-masing individu menghadap kepada Tuhan, secara otentik atau menggunakan topeng untuk menutupi keadaan yang sesungguhnya. Kemudian pada sesi yang kedua "Fuel Your Faith", peserta merenungkan firman Tuhan dari kisah Paulus. Peserta diajarkan untuk berdoa dan mendengarkan firman Tuhan seperti Paulus yang mencari waktu dan tempat khusus untuk menyendiri dan mendengarkan Tuhan. Tujuannya agar peserta mampu memperbaharui imannya kepada Tuhan dan hidup dengan berperan secara penuh. Pembelajaran pada sesi ini dilakukan melaui praktik doa Lectio Divina. Pada sesi yang ketiga "Live Out Loud: Reflecting Christ in Your World", pembicara menyampaikan bahwa ketika seseorang mengenal dirinya maka ia dapat mengenal Tuhan, dan sebaliknya mengenal Tuhan akan membuat seseorang mengenal dirinya dengan baik. Maka dari itu, peserta diajak untuk mengenal diri dan tahap keimanan dari masing-masing individu. Hari pertama ditutup dengan praktik doa Taize, yaitu praktik doa meditatif di mana peserta secara berulang mendengarkan puji-pujian, mendengarkan firman dan merenungkannya dalam keheningan, kemudian peserta berdoa terus-menerus secara bergantian di dalam kelompok kecil.

Hari kedua dimulai dengan saat teduh masing-masing individu menggunakan metode SSP. Rangkaian kegiatan retret dilanjutkan dengan "Sacred Pathways". Peserta memutari area Rumah Retret untuk menghampiri sembilan pos, antara lain delapan pos doa dan pos final. Setiap pos doa memiliki topik yang berbeda untuk direnungkan. Dan di pos final peserta mencatat evaluasi perenungan pribadi setelah menghampiri delapan pos doa. Kemudian peserta diberi kesempatan untuk membagikan pengalaman spiritualnya kepada peserta lainnya. Rangkaian kegiatan retret diakhiri dengan ibadah penutup. Akhirnya, peserta retret melakukan perjalanan pulang dan kembali ke rumah masing-masing dengan harapan setiap peserta akan terus menikmati doa dan perenungan dalam diam bersama Tuhan.

Foto Tambahan Berita 496